Tentang BOULEVARD

Bercerita tentang takdir cinta seseorang. Takdir? Ya! Why not? Toh manusia membawa takdirnya sendiri-sendiri. Lahir, Mati, Rezeki dan Jodoh. Sudah ditentukan. Dan tentu saja novel ini bukan novel yang berat. It just talk about LOVE! Nothing else.

Kisah perjalanan kedewasaan seseorang untuk menemukan cinta yang diinginkan. Setting cerita novel ini di Jogja. Namun Boulevard bukan berarti bundaran UGM atau GSP (Graha Shaba Pramana) walaupun beberapa adegan terjadi di sana.

Nama Boulevard dari maknanya berarti jalan besar yang lurus menuju sebuah gedung besar dimana kanan dan kirinya terdapat pohon-pohon yang ditanam sepanjang jalan. Dari situ saya mencoba mengkaitkan bahwa segala sesuatu harus memiliki tujuan. Tidak terkecuali dengan cinta.

Kebimbangan Darwis (tokoh utama) untuk memutuskan dan memilih diantara Reva atau Nayla membawa pengalaman kedewasaan yang harus ia tebus dengan sangat mahal. Namun dengan beberapa kejadian dalam kehidupannya membuatnya menjadi lebih mengerti dan menghargai makna hidup dan cinta.

Love will find the way... kalimat itu sering saya dengar untuk saya jadikan dasar tagline cerita ini. Dimana manusia dengan takdirnya diberikan kebebasan oleh Tuhan untuk memilih... Memilih segala sesuatu yang dituntunkan agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan.. Namun kelebihan lain dari manusia bahwa mereka diperbolehkan untuk memilih sesuatu yang salah...

Dibawah ini ada beberapa rangkaian kata yang saya sebut puisi:

Aku percaya takdir
Mati, Rezeki, Jodoh
Sudah tertulis, sudah diatur
Perlu keberanian untuk melihat keyakinan

Aku masih percaya takdir
Mati, Rezeki, Jodoh
Sudah tertulis, sudah diatur
Perlu keyakinan untuk melihat harapan

Dan akhirnya...

Aku sangat percaya takdir
Mati, Rejeki, Jodoh
sudah tertulis, sudah diatur
Perlu harapan yang kuat untuk melihat keindahan

(puisi tsb diambil dari sebagian isi novel boulevard)

Related link:
SINOPSIS BOULEVARD
Sebesar Apakah Cintamu?

Artikel yang berhubungan:



0 comments: