DIAGRAM SCENE: Sasaran Babak I

Seperti yang diketahui bahwa babak I merupakan babak perkenalan tokoh-tokoh dan setting cerita. Untuk menuliskan dan melengkapi isi cerita pada babak ini maka ada beberapa hal yang perlu diketahui agar tujuan penulisan dapat tercapai. Hal-hal tersebut merupakan sasaran yaitu:

1. Milikilah kalimat pembuka yang menarik. Sebuah skenario/draft novel akan dibeli atau diterima bukan karena mutu tulisannya, tetapi dibeli karena ide, konsep-konsep dan kalimat pembuka. Jadi kita harus memastikan bahwa kalimat pembuka itu memiliki kekuatan, menarik dan segar.

2. Pastikan pembaca bisa memihak kepada tokoh utama dan sebagian besar tokoh pendukung lainnya. Banyak orang tidak suka memihak kepada orang kaya, orang yang licik, atau orang yang bodoh. Tetapi jika tokoh protagonis yang kita miliki adalah seorang multi-miliuner, gangster, penipu, atau tipe orang yang tidak menimbulkn rasa simpati pada orang lain, pastikan tokoh ini punya banyak sifat menolong, ramah, berhati baik, berbudi halus, punya rasa humor, peduli pada orang lain, atau perilaku eksentrik. Sebagai contoh, jika ia harus kaya, buatlah dia jatuh namun akhirnya dengan susah payah dia bisa kembali memperoleh kekayaannya kembali. Disini kita sebagai penulis adalah sebagai PERAJUT MIMPI!

3. Jangan memperkenalkan tokoh baru dalam tempo yang terlalu cepat. Pikiran manusia tidak sanggup memproses data yang sedemikian banyak. Kita sebagai penulis mungkin sudah kenal baik dengan semua tokoh yang ada pada cerita kita, tetapi pembaca tidak demikian. Perkenalkan tokoh kita secara perlahan-lahan, tokoh-tokoh lain diperkenalkan melalui mata tokoh utama tersebut. Mulailah cerita dengan tokoh utama dan akhiri juga dengan tokoh utama. Pertemukan tokoh utama dengan pelaku-pelaku lain sesuai kebutuhan, dan secara pelan-pelan melalui proses, penonton/pembaca akan menyatu dengan semua orangyang perlu diketahui.

4. Harus ada satu hal yang amat penting yang dipertaruhkan. Harus ada kejelasan mengenai apa yang dipertaruhkan dan apa yang akan terjadi jika kalau sampai tokoh utama gagal mencapai cita-citanya. Kalau resiko tidak terlalu berat, saya jika menjadi penonton/pembaca akan tidak begitu peduli dengan hasilnya.

5. Pancing pembaca/penonton dalam masalah pokok cerita kita.

6. Masukkan kejadian yang merangsang emosi penonton/pembaca.

7. Perjelas sasaran tokoh utama, yaitu apa yang dipertaruhkan sebagai hasil dari sasaran yang dia miliki, dan perjelas pula alasan-alasan mengapa dia harus mencapai sasarannya.

8. Carilah momen menarik yang membelokkan ke arah cerita baru yang mengubah kehidupan tokoh utama dan mengangantarkan kita ke Babak II.

9. Genre cerita harus jelas. Patuhi aturan-aturan genre. Dalam cerita komedi tidak boleh ada kematian, kecuali black comedy, yaitu sebuah kematian yang lucu. Nada cerita harus ditentukan dan diikuti secara konsisten di sepanjang cerita.

referensi:
Richard Krevolin, How to Adapt Anything Into A Screenplay.

Related link:
DIAGRAM SCENE

Artikel yang berhubungan:



0 comments: