Menang Tanpa Ngasorake

Menang Tanpa Merendahkan

Perhelatan dunia memacu adrenalin untuk berkompetisi menjadi yang penting dan dipentingkan. Adu strategi menjadi hal biasa dalam memenangkan pertempuran. Menjadi sebuah kepuasan tersendiri ketika musuh binasa tanpa daya. Tapi apakah itu hakiki kepuasan yang dimaksud oleh makna?

Sebuah pengalaman luar biasa dalam kepemimpinan untuk mengalahkan segala rasa ke-akuan dalam diri. Pertempuran terdahsyat ketika melawan komando dari suara hati untuk memenangkan nurani.

Dalam pertarungan pasti ada MENANG dan KALAH! itu hal wajar! Kata sebagian besar dari khalayak.

Itupun pernah terlintas dan menjadi dogma dalam hidup saya! Saya harus selalu jadi pemenang yang membumihanguskan musuh rata dengan tanah!!! Dan apakah Anda tahu akibat yang mesti saya tanggung?
SAYA KEHABISAN ENERGI!!

Tidak habis mengerti kenapa energi berlimpah dengan kemenangan di tangan habis tanpa sisa. Dan terpaksa mengatur kembali rencana-rencana strategis dari titik NOL. Sebuah penyiaan waktu.

Sampai seorang bijak berkata, "Ngluruk tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake". (Menyerbu tanpa pasukan, menang tanpa merendahkan). Sebuah konsep sederhana kaya makna. Namun, untuk melakukannya butuh energi yang luar biasa dengan mengalahkan ke-AKU-an diri kita.

Unsur akal, budi pekerti dan rasa bermain tidak terpisahkan. Hanya kematangan emosional jiwalah yang mampu mengerti maknanya. Dan proses itu bukanlah mudah dan instan. Mesti melewati tahapan yang kadang perlu untuk "SALAH". Sehingga, akan mudah untuk mencari yang "BENAR"

MENANG dan MENANG.

Mengkutak-atik ego diri dan menjadikan musuh tidak sadar bahwa ia telah dikalahkan "TELAK" dengan perasaan kemenangannya. Dan apakah Anda mengetahui apa yang terjadi setelahnya? Pengisian ENERGI dua bahkan tiga kali lipat dari energi yang saya keluarkan. Kontrol penuh tetap ditangan kita dengan penambahan pasukan dari musuh yang menjadi sekutu paling setia kepada komando nurani.

Berani mencoba?

Artikel yang berhubungan:



0 comments: