Sekedar Cerita

Kekagumanku

Riuh riak gelombang menari diantara buih-buih. Angin pantai mengibaskan lembaran kain sutera putih yang kau kenakan. Ia melambai mengusik tenang hatiku. Semerbak wangi rambut menyapu lembut wajahku. Mataku takkan pernah berhenti memandang keindahan yang kau pancarkan. Rengkuhan hati yang coba menggapaimu walau sesaat.
Mimpi-mimpi itu selalu hadir dalam remang tidurku. Mengisi kembali jiwa dan hatiku yang kering. Berharapkan setitik embun pagi yang menetes di dedaunan. Menjadi imaji rana ditengah pematang sawah dan sejuk hawa pegunungan yang hijau.


Namanya Aisya.

Tak satupun hari-hari memihakku hanya untuk sekedar beradu mata dengannya. Tak satupun kata-kata yang mampu kuucapkan hanya untuk sekedar menyapa, ”Assalamualaikum Aisya..”

Dudukku membatu, menerawang, memandang kilau bola mata yang tiba-tiba menghunjam keras menusuk jantungku yang bergetar hebat! Kilatan sinar mata itu begitu menghipnotis hingga tak kuhirau senyuman tipis dari bibirnya. Semakin kejang terasa urat nadi dan sengal nafas menusuk menekan sampai ke hasrat. Sadar kubalas senyumannya saat langkah kaki jenjang itu meninggalkan keindahan. Terdiamku dalam lamunku. Sesalku dalam galauku. Waktu terus berjalan dalam amarah hatiku berharap berputar kembali.

masihkah berlanjut..

Artikel yang berhubungan:



0 comments: