Babak III merupakan babak penyelesaian. Beberapa sasaran yang dicapai:
1. Berisi desakan yang mengalir begitu cepat menuju akhir cerita.
2. Jadikan momen terbesar dalam cerita sebagai titik klimaks. Kita harus tahu klimaks cerita kita sebelum mulai menulis kemudian kita menulis dari titik tersebut. Ibarat jalan yang ruwet yang menyesatkan, yang lebih mudah dilewati kalau kita memulai pada bagian akhir dan kembali ke bagian awal. Penulis harus mengetahui tujuan mereka sebelum pergi ke sana. Begitu akhir cerita sudah dimengerti, maka cerita hanya akan menjadi pelengkap yang pasti mengarah pada akhir cerita yang sudah ditetapkan tersebut. Dan kita harus yakin, ketika kita pada akhirnya sampai ke klimaks cerita, akhirnya cerita tersebut sudah pasti luar biasa bagus.
3. Kita perlu memiliki kesadaran akan penyelesaian cerita. Maksudnya, ketika penonton/pembaca mengetahui keadaan yang akan terjadi, buatlah hal yang sudah pasti tersebut tidak terjadi atau pasti terjadi tetapi dengan menemukan cara yang sangat menarik. Contohnya, dalam cerita komedi romantis ketika pasangan kekasih pada akhirnya akan bersatu dan dalam tragedi sang jagoan pasti akan mati, kita harus menemukan cara yang sangat menarik bagaimana pasangan kekasih tersebut pada akhirnya bersatu dan jagoan tersebut akhirnya mati.
4. Buatlah protagonis mengambil keputusan yang sulit untuk memenangkan cita-citanya.
5. Akhir cerita harus konsisten dengan tema. Disini harus hadir sebagai momen yang paling kuat yang memiliki kandungan emosional yang paling kuat dari seluruh cerita yang ada, kalau tidak, kita gagal. Apapaun yang terjadi dalam cerita, cara yang dipilih untuk mengakhiri sebuah cerita menentukan tema cerita. Contoh: Sebuah komedi selayaknya menyuguhkan tawa lebar pada klimaks cerita.
Referensi:
Richard Krevolin How to Adapt Anything Into A Screenplay
Related Link:
DIAGRAM SCENE1. Berisi desakan yang mengalir begitu cepat menuju akhir cerita.
2. Jadikan momen terbesar dalam cerita sebagai titik klimaks. Kita harus tahu klimaks cerita kita sebelum mulai menulis kemudian kita menulis dari titik tersebut. Ibarat jalan yang ruwet yang menyesatkan, yang lebih mudah dilewati kalau kita memulai pada bagian akhir dan kembali ke bagian awal. Penulis harus mengetahui tujuan mereka sebelum pergi ke sana. Begitu akhir cerita sudah dimengerti, maka cerita hanya akan menjadi pelengkap yang pasti mengarah pada akhir cerita yang sudah ditetapkan tersebut. Dan kita harus yakin, ketika kita pada akhirnya sampai ke klimaks cerita, akhirnya cerita tersebut sudah pasti luar biasa bagus.
3. Kita perlu memiliki kesadaran akan penyelesaian cerita. Maksudnya, ketika penonton/pembaca mengetahui keadaan yang akan terjadi, buatlah hal yang sudah pasti tersebut tidak terjadi atau pasti terjadi tetapi dengan menemukan cara yang sangat menarik. Contohnya, dalam cerita komedi romantis ketika pasangan kekasih pada akhirnya akan bersatu dan dalam tragedi sang jagoan pasti akan mati, kita harus menemukan cara yang sangat menarik bagaimana pasangan kekasih tersebut pada akhirnya bersatu dan jagoan tersebut akhirnya mati.
4. Buatlah protagonis mengambil keputusan yang sulit untuk memenangkan cita-citanya.
5. Akhir cerita harus konsisten dengan tema. Disini harus hadir sebagai momen yang paling kuat yang memiliki kandungan emosional yang paling kuat dari seluruh cerita yang ada, kalau tidak, kita gagal. Apapaun yang terjadi dalam cerita, cara yang dipilih untuk mengakhiri sebuah cerita menentukan tema cerita. Contoh: Sebuah komedi selayaknya menyuguhkan tawa lebar pada klimaks cerita.
Referensi:
Richard Krevolin How to Adapt Anything Into A Screenplay
Related Link:
DIAGRAM SCENE: Sasaran Babak I
DIAGRAM SCENE: Sasaran Babak II
0 comments:
Post a Comment