Jujur... Baik apa tidak?

Pertautan makna dan kenyataan menjadikan persangkalan antara kesopanan dan ketulusan. Itulah kehidupan. Itulah manusia. Itulah ketetapan. Selalu ada jalan untuk membenarkan kebenaran dan menyalahkan kesalahan. Keraguan dan keterbatasan menjadikan sikap yang mendua untuk mendustai nurani dan itu dimaklumi tetapi tidak direstui. Sesulit itukah kejujuran yang kita ungkapkan? Lalu kejujuran yang seperti apa?


Sebelumnya, saya sangat berterima kasih kepada kawan-kawan di ajangkita.com yang telah jujur untuk membantu memberikan jawaban yang saya tanyakan. Sungguh jawaban yang luar biasa. Sehingga saya mengambil kesimpulan atas makna nada yang dalunkan dengan perasaan gembira dan sadar untuk mengokohkan kebenaran yang terpatri dalam "aku" terhadap pencitraan diri masing-masing.

Perdebatan makna yang dengan jujur telah mengungkap bahwa apapun dan dalam keadaan apapun kejujuran akan membawa KEBAIKAN. Hanya kejujuran yang diungkap dengan SENI, membawanya menjadi sesuatu yang indah walaupun dalam keadaan tidak indah. Polosnya bocah yang mengungkap kejujuran tidak disertakan kesadaran pengertian terhadap indahnya perbedaan. Hanya sang akhil baliklah yang akan merasakan kebahagian indahnya perbedaan ketika mengungkap kejujuran dengan SENI. Seni kejujuran menunjukkan CARA PENYAMPAIAN yang diiringi dengan kematangan intelektualitas cipta, rasa dan karsa. Hanya manusia terpilih dan memilihlah yang akan mampu melakukannya.

Jadi masihkah ada suara sumbang yang bernyanyi lantang bahwa kejujuran itu masih TERGANTUNG? Pemakluman terhadap diri manusia yang banyak diliputi kesalahan dan kealpaan. Namun tidak ada salahnya mencoba untuk melakukan SENI KEJUJURAN.

best regard to:
alfaromeo, prima, yazree, etca, Benyamin Sueb, deqz, aya_muaya, cha_n, Hilmy, bunbun, sheelbee, dan Om Mario Teguh.

Artikel yang berhubungan:



2 comments:

Anonymous said...

wah....nice artikel mas. jujur aja nih pengen bisa nulis kayak gitu susah beeng (banget) yah....,

linknya dah aku add

Aryanto Yuniawan said...

thanks om harry.. nulisnya sih gak susah.. yang susah pengalaman hidupnya.. he..he.. makasih dah add me.. anda juga dah saya add..